Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Rabu, 04 April 2012

KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

1. Komponen tujuan
Yaitu arah atau sasaran yang hendak dituju oleh proses penyelenggaraan pendidikan. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah 1975/1976 dikenal kategori :
a. Tujuan pendidikan nasional yang merupakan tujuan jangkan panjang, tujuan ideal pendidikan bangsa Indonesia.
b. Tujuan institusional, merupakan sasaran pendidikan sesuatu lembaga pendidikan.
c. Tujuan kurikuler, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sesuatu program studi.
d. Tujuan instruksional, merupakan target yang harus dicapai oleh sesuatu mata pelajaran. Yang masih dibagi menjadi tujuan instruksional umum (tujuan jangka panjang) memerlukan waktu yang lebih lama dan lebih sukar diukur dan tujuan instruksional khusus (tujuan jangka pendek) misalnya penekanan pada perilaku siswa.
Dengan tujuan yang jelas, dapat diupayakan berbagai kegiatan atau perangkat untuk mencapainya.

2. Isi kurikulum
Mencakup pengalaman-pengalaman yang akan diperoleh siswa dalam kegiatan belajar di sekolah. pengalaman-pengalaman ini mencakup tujuan khusus, bahan ajaran, strategi mengajar, media dan sumber belajar. (Pengembangan Kurikulum:105). Pengalaman-pengalaman ini dirancang dan diorganisir sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh siswa sesuai dengan tujuan.

3. Metode belajar
Ialah bagaimana cara siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai tujuan.
Menurut Tyler metode belajar yang efektif adalah:
a. Berkesinambungan yaitu adanya pengulangan kembali unsur-unsur utama kurikulum, misalnya keterampilan membaca.
b. Berurutan yaitu isi kurikulum diorganisasi dengan cara mengurutkan bahan pelajaran sesuai dengan tingkat kedalaman yang dimiliki.
c. Keterpaduan yaitu adanya penggabungan yang menunjukkan kepada hubungan horizontal pengalaman belajar yang menjadi isi kurikulum, sehingga dapat membantu siswa memperoleh pengalaman itu dalam satu kesatuan.(pengembangan inovasi dan kurikulum: 6)

4. Evaluasi kurikulum
Berfungsi untuk:
Mengetahui apakah sasaran yang ingin dituju dapat tercapai atau tidak. Untuk menilai apakah proses kurikulum berjalan secara optimal atau tidak. Melalui evaluasi akan diperoleh balikan tentang pelaksanaan kurikulum itu sendiri.
Evaluasi kurikulum harus dilakukan terus menerus. Untuk itu, terlebih dahulu ditetapkan secara jelas apa yang akan di evaluasi. Dua sasaran utama dalam mengevaluasi, yaitu evaluasi terhadap hasil kurikulum dan evaluasi terhadap proses kurikulum.

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar