Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Minggu, 22 April 2012

Faktor yang mempengaruhi persebaran flora


Persebaran setiap jenis makhluk hidup memiliki daya jelajah yang berbeda. Ada yang luas penyebarannya itu sampai ke seluruh dunia, ada juga yang hanya hidup di satu tempat saja, tidak beranjak dan meluas ke tempat lain. Faktor yang mempengaruhi persebaran flora adalah sebagai berikut.

1) Cara menyebarnya
Cara menyebar dari setiap spesies tumbuhan itu berbeda, ada yang pasif dan ada juga yang aktif. Cara pasif, yaitu spesies itu menyebar dengan bantuan dari tenaga lain, seperti dengan bantuan angin, air, binatang, atau manusia. Sedangkan cara aktif, yaitu makhluk hidup tersebut bergerak sendiri, baik dengan cara merayap, berenang, terbang, atau berjalan. Dari kedua cara penyebaran tersebut, cara pasif adalah cara yang paling kuat pengaruhnya atas luas penyebaran makhluk hidup. Dengan bantuan air, makhluk hidup dapat menyeberangi samudra yang luas, atau dengan angin, makhluk hidup dapat melintasi gurun yang tandus dan luas. Dengan menggunakan kendaraan air atau angin tadi, penyebaran suatu spesies dapat dengan cepat meluas ke berbagai wilayah. Sangat jauh perbedaannya dengan cara bergerak atau menyebar sendiri tanpa bantuan media lain.

2) Rintangan alam (natural barrier)
Alam berfungsi sebagai media atau sarana penghantar menyebarnya berbagai jenis spesies makhluk hidup sehingga bisa mempercepat per- sebarannya. Namun di sisi lain, alam juga berperan sebagai media perintang atau penghambat dari penyebaran suatu makhluk hidup.
Rintangan ini selain menghambat perkembangan atau persebaran suatu spesies makhluk hidup, ternyata secara tidak langsung memberikan kesempatan bagi makhluk lain untuk berkembang biak atau memperluas persebarannya. Lautan, samudra, pegunungan es yang tinggi, gurun, adalah contoh dari rintangan alam (natural barrier). Lautan yang luas selain berfungsi sebagai media transportasi bagi jenis tumbuh-tumbuhan tertentu, yang bisa berpindah dari satu pulau atau benua ke pulau atau benua lain, ternyata juga menjadi penghambat persebaran jenis makhluk-makhluk tertentu. Tumbuh-tumbuhan yang hanya bisa hidup dan berkembang di satu kawasan tidak bisa menyebar dan berkembang di kawasan lain. Akhirnya menjadi makhluk atau tumbuhan endemi dari suatu kawasan.

3) Lokasi rintangan alam (natural barrier of location)
Lokasi rintangan alam ini artinya tempat terdapatnya rintangan dan jenis rintangan. Jenis dan tempat rintangan itu berupa bentang alam, baik di laut, di gunung, di daratan luas, atau di gurun. Jenis dan lokasi rintangan ini berpengaruh terhadap arah penyebaran dari suatu spesies makhluk hidup. Lokasi rintangan ini mempunyai kekuatan untuk membelokkan arah dari suatu penyebaran, sehingga menimbulkan arah atau rute baru yang disebut dengan lorong gerak (coridor of movement).

4) Pemencaran rata-rata tumbuhan (rate at which a plant spreads)
Berdasarkan pendekatan ini, kecepatan rata-rata tumbuhan melakukan pergerakan itu berbeda-beda. Seperti yang dijelaskan pada poin pertama, bahwa makhluk hidup bisa melakukan gerak penyebaran dengan dua cara, bergerak sendiri (pergerakan aktif) dan bergerak dengan media lain yang membantunya (pergerakan pasif). Berdasarkan kedua pendekatan tersebut, pemencaran dari setiap jenis tumbuhan menjadi beraneka ragam. Dalam pergerakan aktif, suatu jenis tumbuhan dapat bergerak merayap dengan kecepatan penyebaran sekitar 1,6 km dalam waktu seribu tahun.
Sedangkan tumbuhan yang bergerak secara pasif, kecepatan penyebarannya dapat mencapai 30 km dalam beberapa jam saja. Akibatnya pemencaran berbagai jenis tumbuhan di permukaan bumi menjadi beraneka ragam, sesuai dengan jenis pergerakan dan tentu ada tidaknya media lain yang membantu serta rintangan alam yang menghadangnya. Semakin banyak fasilitas yang membantu pergerakan penyebaran serta tidak adanya rintangan alam, maka semakin luas penyebaran suatu spesies tumbuhan itu.


sumber : BSE

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar